Henna adalah tanaman (Lawsonia inermis) yang digunakan sebagai pewarna alami untuk tubuh (tato sementara atau mehndi), rambut, dan kuku, serta memiliki sejarah panjang dalam berbagai budaya di Asia dan Afrika.

Henna bukan sekadar pewarna alami. Ia adalah simbol keindahan, tradisi, dan spiritualitas yang sudah diwariskan sejak ribuan tahun lalu.
Bagi sebagian orang, henna dikenal sebagai pewarna rambut atau motif hiasan tangan yang indah. Namun bagi umat Muslim, henna juga memiliki makna ibadah dan kesunnahan.
Di Indonesia, terutama bagi jamaah haji dan umrah, henna sering digunakan menjelang keberangkatan ke Tanah Suci, sebagai bentuk penyucian diri sekaligus mempercantik penampilan.
Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang apa itu henna, sejarahnya, kandungan alami di dalamnya, manfaat untuk kecantikan, hingga nilai religius yang terkandung di dalam penggunaannya.
Henna adalah pewarna alami yang berasal dari daun tanaman Lawsonia inermis, sejenis semak berduri yang tumbuh di daerah beriklim panas seperti India, Timur Tengah, Afrika Utara, dan sebagian Asia Tenggara.
Daun henna dikeringkan, ditumbuk menjadi serbuk halus, lalu dicampur dengan air atau bahan alami lain hingga menjadi pasta yang dapat digunakan untuk mewarnai kulit, rambut, atau kuku.
Zat aktif utama dalam henna adalah lawsone, pigmen alami berwarna merah kecokelatan yang mampu menempel pada keratin (protein pada rambut dan kulit).
Warna yang dihasilkan bisa bervariasi, tergantung pada jenis henna, lama waktu pemakaian, dan jenis kulit atau rambut penggunanya.
Henna memiliki sejarah panjang yang telah tercatat sejak lebih dari 5000 tahun lalu.
Berbagai peradaban kuno menggunakan henna bukan hanya sebagai pewarna, tetapi juga sebagai bagian dari ritual keagamaan dan pengobatan tradisional.
Bangsa Mesir dikenal sebagai salah satu peradaban pertama yang menggunakan henna.
Ratu Cleopatra dikabarkan rutin menggunakan henna untuk mempercantik kuku dan rambutnya.
Bahkan, mumi-mumi Mesir ditemukan memiliki bekas warna kemerahan pada kuku dan jari, tanda bahwa henna sudah digunakan sebagai simbol keindahan dan penghormatan pada kematian.
Di India, henna dikenal dengan nama mehndi dan menjadi bagian penting dalam upacara pernikahan.
Calon pengantin perempuan dihiasi tangan dan kaki dengan motif henna yang indah.
Tradisi ini dipercaya membawa keberuntungan, kebahagiaan, dan melambangkan cinta abadi.
Di Timur Tengah, henna digunakan tidak hanya untuk kecantikan, tetapi juga untuk tujuan spiritual.
Sebagian masyarakat Arab meyakini bahwa henna memiliki sifat menenangkan, menyembuhkan, dan melindungi dari gangguan roh jahat.
Dalam ajaran Islam, henna termasuk bahan alami yang dianjurkan penggunaannya (sunnah).
Beberapa hadis Rasulullah SAW menyebutkan bahwa beliau menggunakan henna untuk mewarnai rambut dan janggutnya.
Diriwayatkan oleh Abu Dawud:
"Sebaik-baik bahan yang kalian gunakan untuk mewarnai uban adalah henna dan katam."
(HR. Abu Dawud no. 4205)
Oleh karena itu, banyak umat Muslim menggunakan henna bukan hanya untuk kecantikan, tapi juga sebagai bentuk mengikuti sunnah Nabi.
Henna memiliki makna yang mendalam di berbagai budaya, terutama dalam Islam dan masyarakat Timur.
Henna murni mengandung berbagai senyawa alami yang bermanfaat bagi kulit dan rambut, antara lain:
Karena kandungan alaminya, henna menjadi alternatif aman dibanding pewarna kimia yang berpotensi merusak kulit atau rambut.
Henna dikenal luas sebagai bahan kecantikan alami yang aman dan menenangkan. Berikut manfaatnya secara detail:
Henna dapat memberikan warna kemerahan alami pada rambut tanpa merusak struktur rambut.
Selain itu, henna juga membantu menguatkan akar rambut, menambah kilau, dan mengurangi ketombe.
Cara penggunaannya:
Henna bersifat menyejukkan dan antiseptik alami.
Ketika dioleskan ke kulit, henna dapat membantu meredakan iritasi, menenangkan kulit terbakar matahari, serta memperkuat kuku.
Motif henna di tangan atau kaki tidak hanya indah, tetapi juga menjadi ekspresi seni dan budaya.
Henna body art populer di kalangan wanita Timur Tengah, Asia Selatan, hingga Afrika.
Henna adalah solusi alami untuk menutupi uban tanpa bahan kimia keras.
Banyak produk henna modern diformulasikan agar hasil warna lebih tahan lama, bahkan bisa dicampur dengan bahan lain seperti indigo untuk variasi warna cokelat atau hitam alami.
Dalam konteks ibadah, henna memiliki kedudukan istimewa di kalangan umat Muslim.
Rasulullah SAW disebutkan menggunakan henna untuk mewarnai rambut dan janggutnya.
Dengan demikian, menggunakan henna menjadi salah satu bentuk mengikuti sunnah beliau.
Banyak jamaah wanita menggunakan henna menjelang keberangkatan haji atau umrah.
Hal ini melambangkan kesucian, kebersihan, dan kesiapan hati untuk beribadah di Tanah Suci.
Dalam Islam, berhias dengan cara yang halal dan sopan adalah bagian dari syiar keindahan.
Henna membuat tangan dan kuku terlihat indah tanpa melanggar batas syariat, sehingga menambah semangat dan kebahagiaan saat beribadah.
Tidak semua henna di pasaran sama. Ada beberapa jenis yang perlu diketahui agar tidak salah pilih.
Terbuat 100% dari daun Lawsonia inermis, menghasilkan warna kemerahan hingga oranye kecokelatan.
Jenis ini aman digunakan untuk kulit dan rambut.
Biasanya mengandung tambahan bahan alami seperti indigo, amla, atau kopi untuk menghasilkan warna lebih gelap.
Masih tergolong aman, asal tidak mengandung pewarna sintetis.
Henna jenis ini dicampur bahan kimia seperti PPD (p-Phenylenediamine) agar cepat kering dan berwarna hitam pekat.
Namun, jenis ini berbahaya karena dapat menyebabkan iritasi, alergi, bahkan luka bakar pada kulit.
Pilihlah henna yang mencantumkan label alami, tanpa bahan kimia, dan aman digunakan.
Berikut langkah-langkah sederhana agar hasil henna lebih maksimal:
Jika ragu, selalu beli henna dari toko terpercaya seperti Alabsyar.com, yang menyediakan produk perlengkapan dan oleh-oleh haji umrah dengan jaminan keaslian dan keamanan.
Kini, henna tidak hanya digunakan dalam ritual keagamaan atau tradisi pernikahan.
Henna telah menjadi bagian dari industri kecantikan global. Banyak salon dan spa yang menawarkan perawatan rambut dan tubuh berbasis henna karena sifatnya yang alami dan menenangkan.
Henna juga semakin digemari oleh masyarakat urban yang ingin tampil cantik tanpa bahan kimia berbahaya.
Selain itu, permintaan henna halal meningkat pesat di kalangan Muslimah modern yang peduli akan keaslian bahan dan kehalalan produk.
Henna adalah anugerah alam yang memiliki nilai sejarah, budaya, dan spiritual tinggi.
Dari zaman Mesir kuno hingga masa kini, henna tetap menjadi simbol kecantikan, kesucian, dan kebahagiaan.
Bagi umat Islam, penggunaan henna bukan hanya mempercantik diri, tetapi juga bentuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW dan mempersiapkan diri menyambut ibadah dengan hati yang bersih.
Dengan memilih henna alami, kita tidak hanya menjaga kecantikan, tetapi juga kesehatan kulit dan rambut.
Untuk mendapatkan henna berkualitas, aman, dan halal, pastikan Anda membeli di tempat terpercaya seperti Alabsyar.com, penyedia perlengkapan dan oleh-oleh haji umrah yang menjunjung nilai keaslian dan keindahan sunnah.